Kamis, 28 Maret 2013

Resume Tentang "Critical Thinking"



So, What is Critical Thinking ?
"Berpikir kritis adalah identifikasi dan evaluasi bukti untuk memandu seseorang dalam hal pengambilan keputusan. Seorang pemikir yang kritis akan berpikir secara analisis yang mendalam untuk membuat sebuah keputusan."
Definisi lain critical thinking dari beberapa ahli, antara lain :
"Critical thinking is reasonable, reflective thinking that is focused on Deciding what to believe and do."
(Robert H. Ennis)
 "Critical thinking is active, persistent, and carefull consideration af any beliefs or supposed from of knowledge in the light of the grounds that support it and the further conclusions to roomates it tends"
(John Dewey)
Critical Thinking is "the careful, deliberate determination of Whether we should accept, reject, or suspend judgment about a claim, and the degree of confidence with roomates we accept or reject it."
(Moore and Parker)

Dengan berpikir kritis berarti kita mampu mengemukakan dan mengevaluasi sebuah argumen. Argumen, dalam Berpikir Kritis, bukan hanya percakapan di mana dua orang saling melemparkan pelecehan satu sama lain. Ada perbedaan antara berdebat dengan seseorang yang hanya bertentangan satu sama lain. Argumen berusaha mencoba untuk membujuk Anda bahwa ada sesuatu yang benar dengan menawarkan setidaknya satu alasan untuk berpikir bahwa begitu penting.
Kemampuan untuk membaca sebuah bagian dan memilih kesimpulan disertai alasan yang mendukung suatu hal itu mungkin merupakan keterampilan yang paling dasar yang dibutuhkan untuk Berpikir Kritis. Unsur utama Argumen adalah reasons dan conlusions
Reasons dalam berargumen adalah klaim yang dibuat untuk meyakinkan anda bahwa kesimpulannya benar. Sedangkan Conclusions merupakan sebuah kesimpulan akhir yang diambil dari satu/beberapa argumen.
Simak contoh berikut ini :
“Your face is covered in chocolate, so it must have been you that ate my cake, so you owe me a cake.”
Kesimpulan utama dari argumen ini adalah “You owe me a cake.”. Hal ini didukung oleh klausa sebelumnya  yang berfungsi sebagai alasan  “It must have been you that ate my cake.” dan didukung oleh klausa "Your face is covered in chocolate" . Sehingga dilihat dari kesimpulan dan alasan ini disebut Intermediete Conclusions.
Terus selain Argument ada satu hal lagi unsur yang penting dalam Berpikir kritis yaitu Explanation. Kedua kata itu memiliki arti yang berbeda. Berikut pengertiannya menurut glosarium dari situs Phylosophy.
Argument
"An argument is a piece of reasoning with one or more premisis and a conclusion. Arguments are usually divided into two kinds, deductive and induktiv. So defined, an argument is to be distinguished from a disagreement. One may use an argument, in the logician's sense, in order to win an argument, in the everyday sense of a dispute. Clearly the logician's "argument" is not as dramatic as a verbal fight. For an example of an inductive argument see the next entry; for an example of a deductive argument see hard determinism."
Explanation
"An explanation identifies the cause of an event, thus answering the question why something is what it is or why it occurs. Historical explanations show how something came to be what it is. For instance, Old Shell Road in Mobile got its name because at one time the street was paved with shells dredged from Mobile Bay. A scientific explanation identifies the conditions that must be present for something to occur. For instance, an explanation of why matches light would identify, among other things, the presence of oxygen, a phospherous tip, a wooden stick and friction."
And then, Why Must Critical Thinking ?
Solve Problem
Semua orang berpikir, itu adalah sifat alami manusia. Tetapi banyak dari cara pikir kita yang parsial, terdistorsi, atau malah berprsangka. Namun kualitas hidup kita dan apa yang akan kita nikmati nanti, itu tergantung dari kualitas pikiran kita. Sehingga kita mesti berpola pikir yang kritis.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar